Jumat, 12 Juni 2009

JK Janjikan Harmonisasi dan Kemajuan Ekonomi

Calon presiden (capres) Jusuf Kalla (JK) menjanjikan terciptanya harmoni rakyat dan bangsa Indonesia serta kemajuan ekonomi jika terpilih sebagai presiden mendatang.

JK pun menegaskan tidak akan membuat malu rakyat Indonesia di masa mendatang dengan kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia. JK menegaskan, dirinya dan Wiranto merupakan pasangan Nusantara yang mewakili bagian besar dari elemen masyarakat seluruh Indonesia.”Kami menjamin harmoni bangsa ini, bahwa cara berpikir kita dan ambil keputusan untuk bangsa ini,” katanya di Lapangan Karebosi, Makassar, kemarin. Pasangan capres nomor urut 3 ini mengawali kampanye terbuka di Lapangan Karebosi.

Sebelum mereka bertemu di Makassar, JK berkunjung ke kampung halaman Wiranto di Yogyakarta, sedangkan Wiranto melakukan kampanye dialogis di Bali.Kampanye terbuka di Makassar didukung Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Ryaas Rasyid,ekonom dan anggota Komisi XI DPR Dradjad Wibowo, politikus PBB Ali Mochtar Ngabalin, dan Wakil Ketua Majelis Pakar PPP Lukman Hakiem. Menurut Ryaas Rasyid, semua pihak harus melawan bentuk teror politik yang ingin menggiring pilpres satu putaran.

”Sekarang ini ada teror politik bahwa seolah-olah pilpres akan berlangsung satu putaran. Teror ini harus kita lawan,”kata Ryaas. Sebelum di Makassar,Wiranto sempat melakukan kampanye dialogis hadapan lebih dari 200 orang elemen masyarakat Bali. Acara dengan tema ”Dunia Usaha dan Keamanan”.Wiranto mengatakan akan mengintensifkan kampanye dalam bentuk dialogis untuk mendidik dan penguatan demokrasi mendatang. Di tempat terpisah, pengamat politik Universitas Indonesia Burhan Djabir Magenda mengatakan, dalam berpolitik tidak ada yang mustahil dan masih memungkinkan tokoh di luar suku Jawa untuk dapat terpilih.

Pasangan JK-Win dinilai mewakili keragaman suku bangsa Indonesia. ”Yang terpenting di sini adalah orang itu harus memiliki identitas kebangsaan,” kata Burhan dalam diskusi ”Kebhinekatunggalikaan Capres-Cawapres 2009–2014” di Kampus UI Salemba, Jakarta, kemarin. Dengan mengutip pernyataan Wiranto pada Jusuf Kalla, Burhan mengatakan budaya itu membutuhkan asimilasi. Setiap orang memiliki kemampuan yang sama karena memiliki multiidentitas.

Tidak ada komentar: