Kamis, 11 Juni 2009

Puluhan Wartawan di Medan Laporkan USU ke Polisi

Puluhan wartawan di Medan membuat pengaduan ke Poltabes Medan karena tuntutan mereka tidak digubris oleh manajemen Universitas Sumatera Utara (USU). Pengaduan itu terkait perlakuan Drs Wara Sinuhaji MHum yang diduga melakukan tindakan kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan surat kabar Hadi Oki Chayadi usai melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Rektorat USU.

Koordinator aksi Mulyadi Hutahaean dalam orasinya, Rabu, mengatakan, kekerasan dan intimidasi Wara Sinuhaji tidak bisa didiamkan namun aksi tersebut tidak digubris oleh rektorat USU. "Karena tidak digubris, kami akan bawa kasus ke polisi," katanya.

Dia menambahkan, niat baik para wartawan tidak direspon dengan baik oleh pihak rektorat sehingga wartawan kesal dan membawa kasus tersebut ke jalur hukum untuk diselesaikan. Peristiwa yang dialami Hadi terjadi ketika dia meliput kasus penangkapan peserta UMB SPMB yang kedapatan melakukan kecurangan di Kampus USU pada hari Sabtu,(6/6). Saat itu Hadi hendak mewawancarai pelaku tersebut.

Namun pelaku kecurangan UMB SPMB tersebut menuduh wartawan yang akan mewawancarainya melakukan pemukulan dan mengadu kepada Wara Sinuhaji, seorang Dosen USU sekaligus kepala satuan keamanan di Kampus USU.

Melihat situasi itu, Wara Sinuhaji spontan emosi sehingga melakukan tindakan kekerasan tanpa mengecek terlebih dahulu duduk persoalannya. Hadi Oki Chayadi di Medan, Rabu, mengatakan, sebelumnya ia dan teman-temannya datang ke USU untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban atas tindakan Wara Sinuhaji tersebut namun niat baik para wartawan tersebut tidak digubris oleh pihak USU. "Karena tak digubris, saya bawa kasus ini ke jalur hukum," ucapnya. Hadi kini melakukan visum dan membuat pengaduan ke Poltabes Medan.
Kecam Keras

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Sumut, Muchyan AA, mengecam keras aksi kekerasan fisik dan intimidasi yang dilakukan WS, seorang dosen di Universitas Sumatera Utara (USU), kepada wartawan salah satu harian terbitan Medan, Hadi Oki Cahyadi, Sabtu (6/6). Kekerasan itu dilakukan WS saat wartawan tersebut sedang meliput tertangkapnya pelaku ujian UMB-SPMB yang diduga telah berbuat curang.


"Kami meminta Hadi Oki Cahyadi untuk segera membuat laporan ke aparat ke polisian atas penganiayaan tersebut. Sayang laporannya ini terlambat, kalau tidak, kan bisa segera dibuatkan visumnya," ucap Muchyan AA. ***

Tidak ada komentar: