Minggu, 14 Juni 2009

Tumpukan Sampak Di Kota Medan Berserakan

MEDAN. Sejak dua bulan terakhir sampah di sejumlah kawasan di Kota Medan berserakan dan tidak terangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Medan. Bahkan di TPS sendiri menumpuk hingga meluber ke badan jalan. Di sepanjang jalan Setia Budi Medan, Jalan Flamboyan Raya warga terlihat membuang sampah di atas pulau jalan dan trotoar jalan. Sekarang ini sampah di Kota Medan sekitar 1.300 ton per hari.

Pemko Medan sendiri hingga kini belum mampu mengatasi sampah yang membukit di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Kenyataan ini cukup menimbulkan keresahan. Pasalnya, selain merusakan pemandangan, tumpukan sampah yang sampai berserak ke badan jalan juga menebar bau tak sedap. Kalau sebelumnya dapat diangkut sekitar 800-900 ton per hari, sekarang dengan sarana yang lebih terbatas tidak lagi dapat diangkut lebih maksimal.

Sementara pemandangan serupa terlihat di Jalan Pegadaian Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, sampah yang menggunung sangat meresahkan masyarakat yang sedang melintasi tempat itu. Meskipun sudah tertampung dalam bak sampah, namun masih juga meluber hingga ke badan jalan.

Sampah di Jalan Mahkamah juga sangat menggangu aktifitas warga, baik yang sedang bekerja maupun yang sedang melintas. Bahkan, di Jalan Mahkamah yang sempit itu sampah sampai menghalangi laju kendaraan yang lewat. Kondisi memprihatinkan ini juga terlihat di Jalan AR Hakim Gang Langgar, tepatnya di Pasar Sukaramai, dimana sampah sudah membusuk tidak juga diangkut.

Sementara di belakang Pasar Petisah, bak kontainer sampah juga tidak mampu menampung hingga meluber. Dinas Kebersihan Kota Medan yang menjadi penanggungjawab dalam penanganan persampahan di Kota Medan yang dipimpin Drs H Arlan Nasution MAP belum memberikan jawaban yang jelas. Kepala Dinas Kebersihan Medan Drs H Arlan Nasution MAP hanya mengatakan bahwa pihaknya belakangan ini menghadapi kendala untuk segera mengangkut sampah karena keterbatasan sarana.

Sekarang ini dinas kebersihan kota sedang memperbaiki 32 unit truk pengangkut sampah yang tak bisa dioperasikan karena mengalami kerusakan karena umur truk ini sudah mencapai 16 tahun. Namun, Arlan mengungkapkan, pihaknya terus melakukan upaya maksimal untuk segera mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir, dengan memanfaatkan sarana yang ada.

Tumpukan sampah diupayakan sesegera mungkin dapat diangkut, karena disadari, ini sangat meresahkan masyarakat. Tapi, dengan sarana yang terbatas ini, pengangkutan sampah pasti tidak dapat dilakukan maksimal. Saat ini pihak dinas kebersihan sangat mengharapkan agar 29 truk baru pada Agustus ini dapat memecahkan masalah dan perlahan dapat mengatasi tumpukan sampah.

Tidak ada komentar: